Ada orang bimbang yang bertanya kepadaku : 

" Apakah Isa a.s. itu benar seperti halnya anggapan orang Kristen?, Karena banyak doktrin yang mulai menyebar dan bingung tentang ini"

Aku pun terdiam 

Baru berkata : kamu tahu?, Betapa pelok pencet yang begitu diduakan. 

Dia terheran : "maksudnya?" 

Akupun melanjutkan : " sebenarnya yang berjasa itu pelok pencet atau isinya?" 

Ia masih bingung : "kaya nya pelok pencet" 

Aku pun menjawab : "benar, hanya saja semua orang yang mereka pikirkan adalah isinya. Mereka iris isi pencet itu dan menikmati rasa nya. Dan para pencet dan manusia mungkin berpikir hal yang sama bahwa yang paling berkorban adalah isi pencet itu. Dikarenakan, ia lah yang seakan rela untuk dijadikan bahan pengorbanan rasa untuk mewakili rasa dari seluruh pencet. Dan akhirnya, mereka pun beranggapan bahwa figur pemeran utama yang para pencet dan manusia anggap bahwa yang paling berkorban dalam penebusan rasa untuk mewakili seluruh rasa pencet adalah isi pencet. Padahal, pemeran utama nya adalah pelok pencet itu sendiri. Hanya saja pelok pencet itu sudah memprogram bahwa dia hanya membuat dan menumbuhkan dan isi pencet melalui perantaraan pohon yang ia buat. maksudnya ialah : Allah SWT. membuat Isa A.S. itu dibaratkan seperti pelok pencet yang menciptakan isi pencet itu melalui perantara pohon pencet. Nah, pohon inilah yang diibaratkan seperti kalam Allah SWT.  hingga Kalam Allah SWT. inilah yang menciptakan sebuah manusia yang istimewa nan ajaib berupakan Isa hamba Allah SWT. Dan akhirnya berhubung Allah memberinya keistimewaan mukjizat ini dan itu. Diibaratkan seperti rasa pencet yang begitu uuuuuuuuuuuuenak... Yang padahal dari banyaknya pencet yang tumbuh dari pohon itu tidak ada yang memiliki rasa se enak itu. Dan akhirnya banyak lah orang yang berkerumun dan membicarakan bahwa pencet itu adalah pencet yang ter enak sepanjang masa. Dan akhirnya, di deklarasikan lah oleh banyak manusia yang mengetahui ke enak an pencet itu sebagai pencet yang hebat. Hingga mereka beranggapan bahwa ia adalah inti Ter enak dari pohon pencet yang dulu. Dan mereka sandingkan lah derajat pencet yang uenak tadi sederajat dengan pencet yang sebelumnya telah membuatnya. Maka, disitulah pencet yang dengan rasa uenak tadi mulai di puji puji ( secara perumpamaan nya ialah sedang di puja puja ) dikarenakan manusia yang merasakan akan ke uenak an pencet nya adalah suatu keajaiban yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. 

Ia pun mengangguk menandakan bahwa ia sudah paham tentang apa yang ku jelaskan. 

Dan dia pun terdiam dan berbicara kembali. 

" Tapi masa yahh konsep ketuhanan kaya gitu kamu samakan kaya pencet? " Katanya dengan nada tanya. 

Aku pun mengutip ayat dari surah Ar ra'd akhir ayat 3 : "sungguh pada yang demikian itu terdapat tanda tanda ( kebesaran Allah SWT. ) Bagi orang orang yang mengerti. Otak kita itu lemot banget dibandingkan dengan ke maha Tahuan ALLAH SWT.  Maka, berhubung ALLAH SWT. tahu bahwa otak kita itu lemot dan lemah. Maka, diciptakan lah suatu benda benda yang ALLAH SWT. Ciptakan untuk kita. Dan melalui ciptaan yang telah ia ciptakan itulah kita akan berpikir tentang betapa maha besar nya ALLAH SWT. 

Dia pun terdiam dan mengatakan sambil menangis. Dan dengan telunjuk yang menunjuk ke langit langit sambil berkata : asyhadualla ilaaha illallah wa asyhadu anna MUHAMMADan 'abduhuu wa rasuuluh wa Isa 'abduhuu wa rasuuluh" 

Aku pun terhentak dengan melihat pemandangan yang ada di depan mata ku dan telinga ku yang telah mendengar kan ia berkata kata seperti itu aku pun terenyuh dan akhirnya ikut menangis bersamanya. 

Dia pun berdoa :" ya ALLAH SWT.  Yang maha tinggi dan begitu luhur namanya. Tuntunlah aku menuju jalan mu. Dan ampuni aku bila aku telah melakukan segala dosa dosa yang telah aku lakukan yang padahal aku telah tahu bahwa itu adalah dosa. Ya ALLAH 'AZZA WA JALLA. Yang begitu MAHA KASIH DAN SAYANG NYA. Jangan engkau campakkan kami di dunia yang fana' dan jangan lah engkau campakkan kami ke dalam api neraka. "

Dari kedua matanya pun semakin mengalir deras air mata. Yang seakan tak kuat dibendung olehnya. Hingga tangisannya pun terhenti oleh lantunan Seruan adzan yang terdengar olehnya. 

Ia pun langsung berdiri dan berkata : " aku penuhi seruan mu Ya ALLAH SWT. "